Sebanyak 54 peserta yang yang
lolos mengikuti Latihan Kader Muda (LAKMUD) yang sebelumnya melalui beberapa
fase yakni Interview dan Sekolah Kader Dasar (SKD), tahap awal yakni Interview
berjumlah 86 peserta, setelah melalui Sekolah Kader Dasar (SKD) peserta
menyusut sampai 69 peserta, hingga akhir -1 Latihan Kader Muda (LAKMUD) Peserta
54 peserta.
Berbagai materi yang dipaparkan
oleh pemateri yang berasal dari para Tohkoh Masyarakat, Dewan Alumni dan PC
IPNU – IPPNU Kudus diantaranya
Ahlussunnah Wal Jamaah (ASWAJA) Ke NU an, Ke IPNU – IPPNU an,
Leadership, Manajemen Organisasi, Scientific Problem Solving (SPS), Manajemen
Konflik, Team Work & Komunikasi, Tehnik Diskusi & Persidangan, Study
Pergerakan Islam, Tehnik Pembuatan Proposal, dan Penanaman Motivasi dan
Militasni.
Ketua Panitia Latihan Kader Muda
(LAKMUD) Muhajjir Adzimiddin mengatakan, sebanyak 14 ranting dan 3 komisariat
dari sekolahan semua mengirimkan kadernya per ranting atau komisariat sebanyak
2 dari perwakilan IPNU dan 2 dari perwakilan IPPNU, walaupun ada pula ranting
atau komisariat hanya mengirimkan hanya 2 atau 3 peserta tidak apa-apa,
walaupun sedikit, namun itu adalah kader militan dari ranting atau konisariat
tersebut, tuturnya.
Banyak juga yang megirimkan kader
dari ranting atau komisariat berjumlah 5 atau 6 peserta, namun tidak semuanya
kami terima dan mengikuti Latihan Kader Muda (LAKMUD) namun peserta akan diseleksi
terlebih dahulu melalui Interview dan Sekolah Kader Dasar (SKD) sehingga kader
yang nantinya menjadi pengurus masa depan menjadi kader yang benar-benar
militan, tuturnya.
Semoga setelah terlaksananya
Latihan Kader Muda (LAKMUD) ini, tidak hanya menjadi seremonial belaka, namun
ada tindak lanjutnya, sehingga kader alumni Latihan Kader Muda (LAKMUD) bisa
menjadi kader berkualitas untuk kelangsungan PAC IPNU – IPPNU Kecamatan Jati,
imbuhnya.
Ketua IPPNU
jati Nurul Arifah mengatakan, dalam suatu organisasi, pengkaderan merupakan hal
yang urgen “Organisasi ibarat sebuah api unggun dan kader-kadernya adalah kayu
bakarnya. Untuk membuat api terus membakar, harus ada kayu bakar baru yang
tersedia” dari analogi inilah, tersurat jelas bahwa organisasi dan kader
merupakan suatu sistem yang harus selalu bersinergi untuk mewujudkan sebuah organisasi
yang tetap exis, tuturnya.
Adanya kader
merupakan ujung tombak nyata dan tulang punggung kontinyuitas adanya suatu
organisasi. Tanpa kader, organisasi tak akan dapat hidup, bahkan terlihat kader
yang berkualitas akan membawa suatu organisasi tersebut juga berkualitas.
Betapa urgennya peran kader perlu adanya pendidikan kaderisasi agar mampu
melahirkan kader-kader yang berkualitas, imbuhnya. (DH)
Posting Komentar